Posts

◇ Adab membaca Al-Qur'an ◇

Image
◇ Tuluskan niat untuk ibadah yang sangat mulia ini. Membaca Al-Qur’an sebaiknya dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya, serta telah menggosok gigi. ◇ Pilihlah tempat yang tenang dan waktunya sesuai agar anda dapat memusatkan pikiran dan jiwa lebih tenang. ◇ Mulailah tilawah dengan ta`awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain surah At-Taubah. Allah berfirman,“Apabila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka memohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98). ◇ Perhatikan hukum-hukum tajwid dan bunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang artinya, “Dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (Al-Muzzammil: 4). ◇ Panjangkan bacaan dan perindah suara. Anas bin Malik pernah ditanya, bagaimana bacaan Nabi (terhadap Al-Qur’an)? Anas menjawab, “Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi membaca, “Bismillahir-rahmanirrahim” sambil memanjangkan bismillahi...

◇ Adab di dalam masjid ◇

Image
◇ Perhatikan kebersihan dan kesucian diri dan pakaian anda dan berdo’alah. Rasulullah Saw bila keluar rumah menuju masjid beliau berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, dan cahaya pada lisanku, dan jadikanlah cahaya pada pendengaranku dan cahaya pada penglihatanku, dan jadikanlah cahaya (di bagian) belakangku, dan cahaya (di bagian) depanku, dan jadikanlah cahaya (di bagian) atasku dan cahaya di bawahku. Ya Allah, anugerahilah aku cahaya.” (Muttafaq ’alaih dan Ibn Abbas z) ◇ Menujulah masjid dengan tenang dan khidmat. Rasulullah Saw telah bersabda, “Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka ikutilah bagian shalat yang kamu dapati dan sempurnakanlah yang tertinggal.” (Muttafaq ’alaih). ◇ Di saat masuk masjid, dahulukanlah kaki kanan, kemudian bershalawat kepada Nabi lalu ucapkanlah “Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.” ◇ B...

◇ Adab dalam bergaul ◇

Image
◇ Perhatikan perasaan orang lain dan hormatilah, jangan menghina atau memandang mereka cacat, mencela dan memanggil dengan julukan jelek. (al-Hujurat:11). ◇ Jagalah dan perhatikan kondisi orang, mengenali karakter dan akhlaq mereka, lalu bergaul dengan mereka, masing-masing dengan sepantasnya dan ahlaq sebaik-baiknya. (Al-Bukhari: 6035, Ahmad: 6468, Tirmidzi: 1975, 3421, Muslim: 771) ◇ Tempatkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing beri haknya dan hargailah. ◇ Perhatikan, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan menanyakan keadaan mereka dan jagalah rahasianya. (Tirmidzi: 1959, Abu Dawud: 4868, Ahmad: 14820, Bukhari: 6289, Muslim: 2482). ◇ Tawadhu’lah kepada orang lain dan tidak merasa lebih tinggi atau takabbur dan bersikap angkuh terhadap mereka. (Muslim: 2865, Abu Dawud: 4895, Ahmad: 8782, Tirmidzi: 2029, Malik 1885, Ad Darimi: 1676, Ibn Majah: 4179.) ◇ Tersenyumlah ketika bertemu orang lain dengan bermuka manis dan lapang dada. (Tirmidzi: 1964, 3551, Abu Da...

◇ Adab dalam bercanda ◇

Image
◇ Berhati-hatilah, hendaknya materi bercanda jangan mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya, sunnah rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam. Allah berfirman tentang orang-orang yang memperolok-olokkan shahabat Nabi,  yang ahli baca Al-Qur`an yang artinya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (At-Taubah: 65-66). ◇ Jangan sampai percandaan itu mengandung dusta maupun mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah Saw bersabda, “Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah.” (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani) ◇ Percandaan jangan sekali-kali mengandung unsur menyakiti perasaan seseor...

◇ Adab beda berpendapat ◇

Image
◇ Tenanglah dengan niat yang ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat. Juga menghindari sikap over akting, membela diri, dan emosional. ◇ Kembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur’an dan Sunnah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab) dan Rasul.” (An-Nisa: 59). ◇ Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat dan tidak menuduh buruk niatnya serta tidak mencela dan menganggapnya cacat. ◇ Janganlah memperuncing perselisihan, tafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik. ◇ Janganlah mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah diteliti secara mendalam dan dipikirkan secara matang. ◇ Berlapangdadalah di dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada anda atau catatan-catatan yang dialamatkan kepada anda. ◇ Hindarilah permasalahan-permasalahan khilafiyah dan f...

◇ Adab berbicara ◇

Image
◇ Fikirlah dahulu sebelum berbicara. Bicaralah selalu di dalam hal kebaikan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya, Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.،" (An-Nisa: 114) ◇ Bicaralah dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapan-nya jelas, dapat dipahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan. ◇ Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam menyatakan ، "Termasuk baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.،" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Maka bicaralah hanya secukupnya. ◇ Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Cukuplah menja-di suatu dosa bagi seseorang apabil...

◇ Adab dalam majelis ◇

Image
◇ Berilah izin salam atau mintalah izin kepada orang-orang yang di dalam majlis ketika masuk dan keluar dari majlis tersebut. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk, maka hendaklah ia duduk. Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah salam yang pertama lebih utama daripada yang kedua.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dinilai shahih oleh Al-Albani). ◇ Duduklah di tempat yang masih tersisa. Jabir bin Samurah radhiallahu ‘anhu menuturkan, “Apabila kami datang kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, maka masing-masing dari kami duduk di tempat yang masih tersedia di majlis.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). ◇ Jangan menyuruh orang lain untuk pindah dari tempat duduknya kemudian anda mendudukinya, akan tetapi berlapang-lapanglah di dalam majlis. Nabi shollallahu ‘alaihi wa ...